I. Tujuan
Menentukan senyawa dengan uji kelarutan
II. Dasar Teori
Senyawa organik adalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon,kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. Studi mengenai senyawaan organik disebut kimia organik. Senyawa organik dibagi kedalam Sembilan kelas yang berbeda, digolongkan menurut sifat masing-masing dalam senyawa tersebut. Secara kuantitatif untuk menyatakan komposisi atau kelas dari larutan digunakan uji kelarutan terhadap senyawa tersebut.
Suatu larutan dinyatakan merupakan ”larutan tidak jenuh” jika solute dapat ditambahkan untuk memperoleh berbagai larutan yang berbeda dalam konsentrasinya. Dalam banyak hal, ternyata proses penambahan solute tidak dapat berlangsung secara tidak terbatas. Suatu keadaan akan dicapai dimana penambahan solute pada sejumlah solvent yang tertentu tidak akan menghasilkan larutan lain yang memiliki konsentrasi lebih tinggi. Kelarutan yang besar terjadi bila molekul-molekul solute mempunyai kesamaan dalam struktur dan sifat-sifat kelistrikan dari molekul-molekul solvent. Bila ada kesamaan dari sifat-sifat kelistrikan, misalnya momen dipol yang tinggi, antara solvent-solvent, maka gaya-gaya tarik yang terjadi antara solute solvent adalah kuat. Sebaliknya, bila tidak ada kesamaan, maka gaya-gaya terik solute solvent lemah.
Secara umum, padatan ionik mempunyai kelarutan yang lebih tinggi dalam solvent polar daripada dalam pelarut non-polar. Juga, jika solvent lebih polar, maka kelarutan dari padatan-padatan ionik akan lebih besar.
Kelarutan gas dalam air biasanya menurun jika suhu larutan dinaikkan. Gelembung-gelembung kecil yang dibentuk bila air dipanaskan adalah kenyataan bahwa udara yang terlarut menjadi kurang larut pada suhu-suhu yang lebih kecil. Hal yang serupa, tidak ada aturan yang umum untuk perubahan suhu terhadap kelrutan cairan-cairan dan padatan-padatan.
- Tekanan
Kelarutan dari semua gas naik jika tekanan saham dari gas yang terletak di atas larutan dinaikkan. Secara kuantitatif, hal ini dinyatakn dalam hukum Henry, yang menyatakan bahwa pada suhu tetap perbandingan dari tekanan saham dari solute gas dibagi dengan mol fraksi dari gas dalam larutan adalah tetap.
Pengendapan merupakan metode yang sangat berharga untuk memisahkan suatu sample menjadi komponen-komponennya. Proses yang dilibatkan adalah proses dalam zat yang akan dipisahkan itu digunakan untuk membentuk suatu fase baru endapan padat.
Pengujian mengenai kelarutan ini banyak digunakan untuk produk-produk instan seperti jahe instan, kopi instan, serta dapat pula digunakan untuk tablet. Makin tinggi angka yang diperoleh menunjukkan kelarutan yang meningkat pula.
kelarutan zat dapat dilihat dari tabel dibawah ini:
III. Alat dan Bahan
Alat
- Tabung reaksi
- Rak tabung
- Pipet tetes
- Spatula
Bahan
- NaOH 5%
- HCl 5%
- NaHCO3 5%
- H2SO4
- Zat Unknown
IV. Cara Kerja
V. Hasil Pengamatan
Tabung 1
Senyawa unknown + H2O = larut
kertas lakmus + senyawa unknown = membirukan kertas lakmus
Tabung 2
Senyawa unknown + H2O = tidak larut
+ NaOH 5% = tidak larut
+ HCl 5% = tidak larut
+ H2SO4 pekat = tidak larut
VI. Pembahasan
Pada praktikum kali ini membahas tentang kelarutan senyawa organik. terdapat 2 tabung berisi aquades yang masing-masing ditetesi sampel unknown. campuran sampel dan air pada tabung pertama adalah campuran heterogen yang tidak larut sehingga pekerjaan diteruskan dengan penambahan NaOH 5%. penambahan tersebut tidak berpengaruh, begitu pula dengan penambahan HCl maupun H2SO4 pekat. berdasarkan referensi, senyawa unknown tersebut masuk ke dalam golongan senyawa inert yaitu asam salisilat. senyawa inert merupakan senyawa yang sukar melepas elektron sehingga sulit untuk bereaksi. Asam salisilat merupakan contoh dari asam karboksilat. Asam karboksilat yang digunakan pada percobaan ini berwujud cairan karena sifat dari asam karboksilat itu sendiri jika atom C < 10 maka berwujud cair pada suhu kamar. kelarutan dari asam karboksilat tergantung pada jumlah atom C. asam karboksilat dengan jumlah atom C < 6 tidak atau sedikit larut dalam air.
Pada tabung kedua, campuran antara senyawa unknown dan air tidak larut. oleh karena itu, pekerjaan dilanjutkan dengan menambahkan NaOH 5%, berdasarkan hasil pengamatan, penambahan NaOH 5% tidak berpengaruh pada kelarutan zat tersebut, begitu pula pada penambahan HCl 5% dan H2SO4 pekat. berdasarkan referensi, maka senyawa tersebut adalah senyawa aromatik atau yang lebih spesifik, senyawa tersebut adalah n-heksana. n-heksana merupakan isomer utama dari heksana. seluruh isomer heksana amat tidak reaktif, dan sering digunakan sebagai pelarut organik yang inert.dalam keadaan standar, senyawa ini merupakan senyawa ini merupakan cairan tak berwarna yang tidak larut dalam air.
VII. Kesimpulan
- Senyawa unknown pada tabung pertama adalah asam salisilat
- Senyawa unknown pada tabung kedua adalah n-heksana
VIII. Daftar Pustaka
http://annisanfushie.wordpress.com/2009/01/02/asam-karboksilat/
http://id.wikipedia.org/wiki/Heksana
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20081008210238AACS6Xz
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/senyawa-hidrokarbon/sifat-sifat-asam-karboksilat/
IX. Pertanyaan
1. Jelaskan kenapa suatu senyawa dapat larut!
2. Berdasarkan uji kelarutan di atas, apakah senyawa sampel anda?
3. Apakah yang dimaksud dengan senyawa inert? berikan beberapa contoh struktur yang tergolong senyawa inert, lengkap dengan namanya?
jawaban:
1. Suatu senyawa dapat larut dalam air karena senyawa tersebut mempunyai berat jenis yang lebih kecil daripada berat jenis air. Jenis senyawa yang dapat larut dalam air adalah biasanya jenis senyawa-senyawa ionik. Dan kelarutan senyawa ionik bergantung pada besarnya Ksp.
2. sampel 1: asam salisilat
sampel 2: n-heksana
3. senyawa inert adalah senyawa yang sukar melepas elekr=tron sehingga sulit untuk bereaksi. contoh asam salisilat dan N2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar