Jumat, 26 Oktober 2012

Bioethanol dari Limbah Nasi

I. Tujuan
- Membuat bioetnol dari nasi basi
- Mengetahui kadar etanol yang diperoleh

II. Dasar Teori
      Bio-etanol merupakan salah satu jenis biofuel (bahan bakar cair dari pengolahan tumbuhan) di samping Biodiesel. Bio-etanol adalah etanol yang dihasilkan dari fermentasi glukosa (gula) yang dilanjutkan dengan proses destilasi. Proses destilasi dapat menghasilkan etanol dengan kadar 95% volume, untuk digunakan sebagai bahan bakar (biofuel) perlu lebih dimurnikan lagi hingga mencapai 99% yang lazim disebut fuel grade ethanol (FGE). Bahan baku bio-etanol yang dapat digunakan antara lain ubi kayu, tebu, sagu dll.
     Selain bahan baku tersebut, bioetanol juga dapat dibuat dari sampah atau limbah diantaranya nasi basi.  Nasi basi dapat diolah menjadi etanol karena kandungan karbohidratnya yang tinggi. Namun dalam nasi basi masih mengandung pati yang belum terpecah, oleh karena itu perlu dilakukan proses sakarifikasi oleh Cendawan Asperghillus. Kemudian, setelah pati terpecah, maka dilakukan proses fermentasi yang dibantu oleh ragi Saccharomyces. Untuk memisahkan etanol dari bahan-bahan yang lain, maka membutuhkan proses destilasi.
       Pemanfaatan nasi basi sebagai bioetanol lebih efisien bila dibandingkan dengan pembuatan bioetanol dari jagung, biji durian, ketela pohon, dan jerami padi. Karena kandungan karbohidrat pada nasi basi lebih tinggi daripada jagung, biji durian, ketela pohon, dan jerami padi. (Oleh : Yoesep Budianto/X9).

III. Alat dan Bahan
a. Alat
- Toples
- Pengaduk
- Kain
- Nampan
- Seperangkat alat destilasi

b. Bahan
- Nasi 1 liter
- Ragi 2 butir

IV. Cara Kerja


Tidak ada komentar:

Posting Komentar