- Membuat bioetnol dari nasi basi
- Mengetahui kadar etanol yang diperoleh
II. Dasar Teori
Bio-etanol merupakan salah satu jenis biofuel
(bahan bakar cair dari pengolahan tumbuhan) di samping Biodiesel. Bio-etanol
adalah etanol yang dihasilkan dari fermentasi glukosa (gula) yang dilanjutkan
dengan proses destilasi. Proses destilasi dapat menghasilkan etanol dengan
kadar 95% volume, untuk digunakan sebagai bahan bakar (biofuel) perlu lebih
dimurnikan lagi hingga mencapai 99% yang lazim disebut fuel grade ethanol
(FGE). Bahan baku bio-etanol yang dapat digunakan antara lain ubi kayu, tebu,
sagu dll.
Selain bahan baku tersebut, bioetanol juga dapat dibuat dari sampah atau limbah diantaranya nasi basi. Nasi basi dapat diolah menjadi etanol karena kandungan
karbohidratnya yang tinggi. Namun dalam nasi basi masih mengandung pati yang
belum terpecah, oleh karena itu perlu dilakukan proses sakarifikasi oleh
Cendawan Asperghillus. Kemudian, setelah pati terpecah, maka dilakukan proses
fermentasi yang dibantu oleh ragi Saccharomyces. Untuk memisahkan etanol dari
bahan-bahan yang lain, maka membutuhkan proses destilasi.
Pemanfaatan nasi basi sebagai bioetanol lebih efisien bila
dibandingkan dengan pembuatan bioetanol dari jagung, biji durian, ketela pohon,
dan jerami padi. Karena kandungan karbohidrat pada nasi basi lebih tinggi
daripada jagung, biji durian, ketela pohon, dan jerami padi. (Oleh : Yoesep
Budianto/X9).
III. Alat dan Bahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar