Hari, tanggal: Senin, 19
November 2012
I. Tujuan
1.
Menyelidiki sifat-sifat fisik, kelarutan dan massa jenis senyawa
hidrokarbon.
2.
Membandingkan kereaktifan antara alkana, alkena dan senyawa
aromatik.
3. Menggunakan sifat fisika dan sifat kimia untuk mengidentifikasi
senyawa yang tidak diketahui (unknown).
II. Dasar Teori
Senyawa organik yang hanya mengandung atom hidrogen dan
karbon disebut hidrokarbon. Hidrokarbon dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Sifat fisik yang dimiliki
hidrokarbon disebabkan oleh sifat non polar dari senyawa tersebut. Umumnya
hidrokarbon tidak dapat bercampur dengan pelarut polar seperti air atau etanol.
Sebaliknya, hidrokarbon dapat bercampur dengan pelarut yang relatif nonpolar
se[erti karbon tetraklorida (CCl4) atau diklorometana (CH2Cl2). Reaktivitas kimia
senyawa hidrokarbon ditentukan oleh jenis ikatannya. Hidrokarbon jenuh(alkana)
tidak reaktif terhadap sebagian besar pereaksi. Hidrokarbon tak jenuh, (alkena
dan alkuna), dapat megnalami reaksi adisi pada ikatan rangkap dua atau rangkap
tiganya. Senyawa aromatik biasanya mengalami reaksi subtitusi.
Reaksi yang terjadi pada
hidrokarbon :
1.
Pembakaran
Hasil pembakaran hidrokarbon adalah CO2 dan
H2O
CH4 +
2 O2 → CO2 +
2 H2O
2.
Reaksi dengan bromin
Hidrokarbon tek jenuh bereaksi cepat dengan bromine dalam
larutan CCl4. Reaksi yang terjadi adalah adisi bromin pada karbon
ikatan rangkap.
Br Br
│ │
CH3-CH=CH-CH3 +
Br2 → CH3-CH-CH-CH3
Merah tidak berwarna
Br Br
│ │
CH3-C˗C-CH3 +
2 Br2 → CH3-C ˗C-CH3
merah
│ │
Br Br
Tidak
berwarna
Larutan bromin berwarna merah kecoklatan, sedangkan hasil
reaksinya tidak berwarna. Sehingga terjadinya reaksi ini ditandai dengan
hilangnya warna larutan bromin. Alkana yang tidak memiliki ikatan rangkap,
tidak bereaksi dengan bromin(warna merah kecoklatan bromin tetap ada),
sedangkan senyawa aromatik dapat mengalami reaksi subtitusi dengan bromin
dengan adanya katalis Fe atau AlCl3. Reaksi subtitusi tersebut juga
menghasilkan gas HBr.
3.
Reaksi dengan H2SO4
pekat
Hidrokarbon tak jenuh mengalami reaksi adisi dengan H2SO4 pekat
dingin. Produk yang dihasilkan adalah asam alkil sulfonat yang larut dalam H2SO4.
H OSO2OH
│ │
CH3-CH-CH-CH3 +
HOSO2OH →CH3-CH-CH-CH3
(H2SO4)
Hidrokarbon tak jenuh dengan H2SO4 pekat
tidak bereaksi, sedangkan alkuna dan senyawa aromatik bereaksi lambat.
4.
Reaksi dengan KMnO4 (uji
Baeyer)
Larutan KMnO4 mengoksidasi senyawa tak jenuh.
Alkana dan senyawa aromatik umumnya tidak reaktif dengan KMnO4.
Terjadinya reaksi ini ditandai dengan hilangnya warna ungu dari KMnO4 dan
terbentuknya endapan coklat MnO4. Produk yang dihasilkan suatu
glikol atau 1,2-diol.
OH OH
│ │
3 CH3-CH-CH-CH3 +
2 KMnO4 + 4 H2O →3 CH3-CH-CH-CH3 + 2 MnO4 +
2 KOH
Ungu
Coklat
III. Alat dan Bahan
Alat :
-tabung
reaksi -kaca arloji
-pipet
tetes -gelas piala
-batang
pengaduk -gelas ukur
Bahan :
- sikloheksana -
H2SO4 pekat
-
sikloheksena -
Br2 1% dalam heksana
-
toluen
- minyak tanah
-
senyawa unknown
- KmnO4 1%
IV.Cara Kerja
B. Sifat kimia hidrokarbon
V. Data Pengamatan
A.
Sifat fisik hidrokarbon
Direaksikan
|
Hasil reaksi
|
10 tetes toluen + 10 tetes air
10 tetes toluen + 10 tetes minyak
|
2
fase
1
fase
|
10 tetes sikloheksana + 10 tetes air
10 tetes sikloheksana + 10 tetes minyak
|
2
fase
1
fase
|
10 tetes sample unknown + 10 tetes air
10 tetes sample unknown +10 tetes minyak
|
2
fase
1 fase
|
B. sifat kimia hidrokarbon
Direaksikan
|
Hasil reaksi
|
10 tetes toluen + 10 tetes KmnO4
10 tetes toluen + 10 tetes H2SO4
|
Warna
KmnO4 mengendap, larutannya bening
2
fase
|
10 tetes sikloheksana + 10 tetes KmnO4
10 tetes sikloheksana + 10 tetes H2SO4
|
Terdapat
cincin ungu
1
fase
|
10 tetes sample unknown + 10 KmnO4
10 tetes sample unknown +10 tetes H2SO4
|
Terdapat
endapan coklat
Larutan
bening (eksoterm)
|
Foto pengamatan :
toluen - sikloheksana - unknown
pereaksi H2SO4
toluen - sikloheksana - unknown
VI. Pembahasan
Pada
praktikum kali ini bertujuan untuk mengidentifikasi sifat fisik dan sifat kimia
senyawa hidrokarbon.
Pada percobaan
pertama yaitu Sifat fisika yang ingin diketahui dari percobaan yang telah dilakukan
adalah larut atau tidak larutnya suatu senyawa hidrokarbon dalam pelarut polar
dan non polar. Dari percobaan yang telah dilakukan, diketahui bahwa senyawa
hidrokarbon tidak larut dalam air(pelarut polar) seperti toluen, sikloheksana,
sample unknown. Sebab, senyawa-senyawa hidrokarbon memiliki sifat non polar
jadi larutannya ketika dicampurkan terdapat 2 fase dimana senyawa hidrokarbon
di atas dan air dibawah karena massa jenis hidrokarbon lebih kecil daripada
massa jenis air. Sedangkan, ketika senyawa-senyawa hidrokarbon dicampurkan
dengan minyak akan larut(1 fase) karena minyak memiliki sifat non polar
sehingga dapat larut.
Percobaan kedua yaitu sifat-sifat
kimia dalam percobaan ini menggunakan pereaksi KMnO4, dan H2SO4 pekat. Dari percobaan
yang telah dilakukan, larutan KmnO4 dicampurkan dengan toluen terjadi perubahan
warna larutan dari ungu menjadi bening tetapi masih ada endapan berwarna ungu. hal
ini menunjukkan terjadinya reaksi oksidasi dimana ikatan rangkap diubah menjadi
ikatan tunggal dalam hal ini ikatan pada
ikatan rangkap dua terputus karena sifatnya yang lebih lemah. Sedangkan larutan
KmnO4 dicampurkan dengan sikloheksana terdapat cincin ungu berarti tidak terjadi
reaksi, hal ini karena sikloheksana sifatnya jenuh sehingga tidak dapat
bereaksi. Lalu larutan KmnO4 dicampurkan dengan sample unknown terdapat endapan
coklat, Hal ini terjadi karena Mn merupakan unsur transisi, dimana unsur
transisi memiliki beberapa bilangan oksidasi yang ditandai dengan perbedaan
warna pada setiap bilangan oksidasi. Terjadinya reaksi redoks, dimana senyawa
hidrokarbon mengalami oksidasi dan KMnO4 mengalami reduksi, merubah bilangan
oksidasi Mn dalam KMnO4 yaitu +7 yang memberi warna ungu menjadi senyawa MnO4
dengan biloks Mn +4 yang memberikan warna coklat. Selain itu, reaksi oksidasi
yang terjadi mengakibatkan ikatan rangkap dua terputus dan diubah menjadi
ikatan tunggal. Dari percobaan tersebut diketahui bahwa sample unknown tersebut
adalah hidrokarbon tak jenuh.
Selanjutnya, larutan H2SO4 pekat dicampurkan
dengan toluen terdapat 2 fase, karena toluen merupakan senyawa aromatik yang
bereaksi lambat dengan H2SO4 pekat. kemudian larutan H2SO4 pekat dicampurkan
dengan sikloheksana terdapat 1 fase(larut).lalu dicampurkan dengan sample unknown
terdapat 1 fase(larut) juga, tetapi suhu pada larutan menunjukkan eksoterm, hal
ini terjadi sampel mengalami reaksi adisi dengan H2SO4 pekat jadi produk yang
dihasilkan itu larut. Dari percobaan tersebut diketahui bahwa sample unknown
tersebut adalah hidrokarbon tak jenuh
VII. kesimpulan
v Senyawa hidrokarbon bersifat non polar
v Sample unknown adalah hidrokarbon tak jenuh.
VIII. Daftar Pustaka
Nurbayti,siti Msi. 2012.”penuntun praktikum Kimia Organik I”. Jakarta
: UIN Syarif Hidayatullah
http://abie-moonshine.blogspot.com/2011/11/laporan-identifikasi-senyawa.html
http://choesnanmoesthofa.wordpress.com/2012/04/01/mangan-mn/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar