Senin, 01 Oktober 2012

Metode Analisa Etanol




I. Tujuan
a. Menentukan apakah hasil fermentasi mengandung alkohol atau tidak
b. Menentukan berat jenis etanol
c. Menentukan kadar etanol yang telah diperoleh dari hasil fermentasi


II. Dasar Teori

      Uji etanol dilakukan dengan cara kualitatif dan kuantitatif. Uji kualitatif dilakukan dengan meneteskan larutan campuran antara K2Cr2O7 dan H2SOpekat serta dengan uji nyala. Uji kuantitatif dilakukan dengan metode berat jenis menggunakan piknometer, namun apabila volume etanol kurang dari 25 ml, berat jenis dapat dihitung dengan rumus:


       Berat jenis larutan etanol dapat diukur dengan piknometer. Jika berat jenis larutan etanol semakin kecil, maka kadar etanol dalam larutan tersebut semakin besar. Hal ini dikarenakan etanol mempunyai berat jenis lebih kecil dari pada air sehingga semakin kecil berat jenis larutan berarti jumlah/kadar etanol semakin banyak. Konversi berat jenis menjadi kadar etanol (v/v) disajikan pada tabel  di bawah ini:




Validasi suatu metode analisis adalah proses yang dibuat, oleh study laboratorium, sehingga karakteristik pelaksanaan metode memenuhi persyaratan aplikasi analisis yang diinginkan. Parameter-paremeter validasi metode analisis antara lain akurasi, presisi, linearitas, spesifisitas range, detection limit dan quantitation limit.

III. Alat dan Bahan
a. Alat
    1.   Gelas beker
    2.   Gelas ukur
    3.   Pipet tetes
    4.   Neraca analitik 
    5.   Alumunium foil

b. Bahan
    1.  Air hasil fermentasi
    2.  Aquadest
    3.  Larutan K2Cr2O7
    4.  Larutan H2SOpekat 

IV. Cara Kerja

    -  Uji Kualitatif
       1.   Dicampur larutan K2Cr2O7 dan H2SOpekat di dalam gelas ukur
       2.   Dipipet kira-kira 2 ml etanol hasil destilasi ke dalam tabung reaksi
       3.   Diteteskan secara perlahan-lahan campuran K2Cr2O7 dan H2SOpekat ke dalam etanol
       4.   Diamati perubahan warna yang terjadi

    -  Uji Kuantitatif
       1.   Diukur volume etanol
       2.   Ditimbang massanya di neraca analitik

V. Hasil Pengamatan dan Perhitungan
    -  Uji Kualiitatif
       Perubahan warna yang terjadi ketika etanol hasil destilasi diteteskan larutan K2Cr2O7 dan H2SOpekat
       Jingga - hijau tua - biru.



    -  Uji Kuantitatif
      Volume etanol hasil destilasi : 14 ml
      Massa etanol                       : 13,15 gram

      
















 Berdasarkan tabel konversi berat jenis dan kadar etanol di atas, maka kadar etanol yang diperoleh dari destilasi adalah sekitar 45 %.




VI. Pembahasan
         Percobaan kali ini adalah memastikan adanya kandungan etanol hasil destilasi dan menentukan berat jenis serta kadar etanolnya. Pada percobaan sebelumnya, didapat 0 ml hasil destilat dikarenakan  adanya kesalahan pada alat destilasi. Setelah membuat alat destilasi yang baru dan menggunakan sisa air hasil fermentasi sebanyak 65 ml, didapat destilat sebanyak 14 ml. Mula-mula, hasil destilasi dimasukan ke dalam tabung reaksi lalu ditambahkan dengan 2 tetes K2Cr2O7 dan 5 tetes H2SO4.  Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui alkohol yang terkandung pada destilat adalah alkohol primer, sekunder atau tersier. Perubahan warna pada larutan dari jingga ke hijau lalu biru menunjukkan bahwa lakohol yang terkandung pada destilat adalah alkohol primer atau sekunder. Penentuan berat jenis dilakukan dengan menggunakan metode manual meggunakan rumus dan didapat hasilnya adalah 0,94 g/ml, maka kadar etanol sesuai dengan tabel adalah 45%.
         Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi bobot jenis suatu zat adalah :
  • Temperatur, dimana pada suhu yang tinggi senyawa yang diukur berat jenisnya dapat menguap sehingga dapat mempengaruhi bobot jenisnya, demikian pula halnya pada suhu yang sangat rendah dapat menyebabkan senyawa membeku sehingga sulit untuk menghitung bobot jenisnya.
  • Massa zat, jika zat mempunyai massa yang besar maka kemungkinan bobot  jenisnya juga menjadi lebih besar.
  • Volume zat, jika volume zat besar maka bobot jenisnya akan berpengaruh tergantung pula dari massa zat itu sendiri, dimana ukuran partikel dari zat, bobot molekulnya serta kekentalan dari suatu zat dapat mempengaruhi bobot jenisnya.
  • Kekentalan/viskositas sutau zat dapat juga mempengaruhi berat jenisnya.
k
   VII. Kesimpulan
  •         Etanol yang didapat dari hasil destilasi adalah 14 ml
  •         Berat jenis etanol adalah 0,94 g/ml
  •         Kadar etanol adalah 45 %
   VIII. Daftar Pustaka




    IX.Lampiran
    
    Biaya produksi bioetanol dari ketan putih sampai proses destilasi
    
    1.Beras ketan putih 1kg  :Rp 6.300
    2.Ragi                            :Rp 6.000
    3.Alat destilasi                :Rp 50.000
     Total                             :Rp 62.300
    

     


    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar